Monday 22 July 2013

Time Matters.

Baru semalam saya menyelesaikan salah satu buku Tere Liye yang berjudul Ayahku (Bukan) Seorang Pembohong. Bagi kamu yang pernah baca buku Tere Liye dan kebetulan cocok dengan gaya penulisan dia, maka kamu pasti tahu betul bagaimana penulis yang satu ini pandai dalam bertutur.

Dari sekian halaman, ada salah satu kutipan yang menarik, paling enggak buat saya:
...Apa kata pepatah, hidup harus terus berlanjut, tidak peduli seberapa menyakitkan atau seberapa membahagiakan, biarkan waktu yang menjadi obat. Kau akan menemukan petualangan hebat berikutnya di luar sana.

Mata, hati, dan pikiran saya langsung ngasih highlight bagian ini: tidak peduli seberapa menyakitkan atau seberapa membahagiakan, biarkan waktu yang menjadi obat.

Saya kemudian berpikir. Biasa, orang memberi hubungan korelasi antara "sakit" dengan "waktu".
Begitu banyak orang di muka bumi ini yang mencoba menjabarkan berbagai jenis sakit (hati). Entah sudah berapa ribu film, buku, atau lagu tercipta karena urusan yang satu ini. Begitu dahsyatnya sebuah sakit, hingga akhirnya bila kita tidak lekas sembuh, mereka akan berkata "biar waktu yang menyembuhkan".

Tapi kemudian, kalimat tadi membuat saya berpikir korelasi antara "kebahagiaan" dengan "waktu".
Saya rasa, dengan definisi masing-masing, setiap orang pernah merasa bahagia. Dari bahagia yang bisa membuat kita tersenyum simpul, hingga begitu bahagianya sampai rasanya ada sesuatu yang meletup-letup seperti mau meledak. Begitu bahagianya sampai rasanya kamu pengen ngasih tau ke semua orang--berbagi tentang apa yang kamu rasain, biar semesta ikut loncat atau bersorak senang atas hal yang sama.
Tidak perlukah rasa yang demikian ini dengan waktu?
Apakah bahagia, sangat bahagia sama dengan baik dan sangat baik?

Saya menangkap, penting kiranya kita semua kembali ke netral. Kembali ke biasa saja. Bukan hanya rasa sakit yang harus dihadapi dengan tidak berlebihan dan meratapi. Kebahagiaan juga. Ibarat layang-layang, dia tidak akan bisa terus berada di atas langit. Ada kalanya dia harus turun kembali ke bumi, disimpan supaya tidak rusak.
Semua demi roda kehidupan yang terus berjalan, bukan?

So, people, it's not just sadness that needs medication which called times. Happiness does too.

Friday 21 June 2013

Doa.

Dengan menyebut nama-Mu, aku memohonkan perlindungan untuk seseorang yang kini menghidupi sebagian jiwaku..

Tuhanku yang Maha Pemurah,
Kepada-Mu aku memohonkan ridha, hidayah, dan berkah
Aku hanya berharap dia akan benar melangkah
Berada pada jalan menuju jannah.

Tuhanku yang Maha Tahu,
Kepada-Mu aku bercerita tentang rindu
Yang pernah dibuatnya aku menangis dalam bisu
Tolong sampaikan padanya dengan bahasa-Mu
Agar tepat takaran hinggap di kalbu.

Tuhanku yang Maha Melihat,
Kepada-Mu aku memohonkan pengawasan agar dia selamat
Hanya Engkau-lah pelindung setiap umat.

Tuhanku yang Maha Mendengar,
Kepada-Mu aku titipkan doa dan sabar
Agar Engkau letakkan di tempat yang benar.

Tuhanku yang Maha Bijaksana,
Kepada-Mu aku serahkan semua rencana 
Ajari aku keikhlasan tiada fana
Karena bahagianya lah yang memberi makna.

Tuhanku yang Maha Segalanya,
Ingatkan aku untuk terus merasa hanya seperti seharusnya.
Doa ini hanyalah permohonan dari dan untuk ciptaan-Mu,
Karena hanya Engkau-lah, pemilik langit dan bumi tempat kami bertemu.

Thursday 20 June 2013

Pulang.

Kita berdua terperangkap dalam diam. Sudah hampir satu jam kita berada di dalam mobil yang berhenti, terlibat adu mulut yang entah sampai kapan diakhiri.

Kemudian aku menatapmu. Ah, sorot mata memang memberi makna lebih dari kata.
Aku tidak bodoh, sayang. Aku bisa melihatnya. Semua kesedihan, kemarahan, kekecewaan yang mengendap di sana sekaligus cinta yang berusaha bangkit keluar--berharap menemukan persinggahan selain aku.

"Tuhan, jaga dia untukku," bisikku dalam hati memohon. Rasa ketidakamanan ini semakin menjadi. Keputusasaanku mengharapkanmu telah menjelma bagai racun.

Aku tau kita sudah lelah.
Maka dengan sisa kekuatanku, aku menggigit bibir. Menelan ludah supaya kerongkongan basah. Pelan tapi pasti, aku berkata, "sudah. Sekarang, urusanku cuma perasaanku ke kamu. Sayangku ke kamu. Yang lain bukan urusanku. Kamu sedang egois, aku tau. Cari apa yang kamu mau cari. Cuma satu pesanku: jangan lupa pulang."

Kamu terdiam. Lama.
Setelah selesai bisumu, kamu menatapku.
Berakhir sudah satu episode kita malam itu. Aku anggap, kamu tau maksudku.




Melukiskanmu saat senja
Memanggil namamu ke ujung dunia
Tiada yang lebih pilu
Tiada yang menjawabku selain hatiku
Dan ombak berderu

Di pantai ini kau slalu sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat ku tiba
Suaraku memanggilmu akulah lautan
Ke mana kau selalu pulang

 
Jingga di bahuku
Malam di depanku
Dan bulan siaga sinari langkahku
Ku terus berjalan
Ku terus melangkah
Kuingin ku tahu, engkau ada

 
Memandangimu saat senja
Berjalan di batas dua dunia
Tiada yang lebih indah
Tiada yang lebih rindu
Selain hatiku

Andai engkau tahu

 
Di pantai itu kau tampak sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat kau rasa
Pasir yang kau pijak pergi akulah lautan
Memeluk pantaimu erat


Jingga di bahumu
Malam di depanmu
Dan bulan siaga sinari langkahmu
Teruslah berjalan
Teruslah melangkah

Ku tahu kau tahu, aku ada.

 
Aku Ada - Dewi Lestari feat Arina 

Thursday 16 May 2013

Pernah?

Antara berat sebelah, perselisihan yang terpecah, hati yang terbelah, dan kepercayaan yang musnah.
Kemudian, tinggallah fase di mana kamu harus menelan mentah-mentah.
Semoga berhasil, bertahanlah tanpa lelah walau sendirian mengeringkan nanah.

Pernah?

Some of these words already written on @Amayastri, 16 May 2013.

Tuesday 14 May 2013

Selamat Malam, Kamu.

Selamat malam kamu, yang bayangnya tak kunjung semu.
Selamat malam kamu, tempat semua rinduku.
Selamat malam kamu, yang tidak juga mau tau.

Selamat malam kamu, yang namanya ada di daftar doaku..

"Selamat malam kamu", sapaku dalam bisu.
Selamat malam kamu, pemilik tahun-tahun yang terlewat dengan pilu.
Selamat malam kamu. Ini, ada hatiku.

Selamat malam kamu, harus 'ku apakan rasaku? Hati ini selalu gundah, padahal rinduku tak pernah jengah.

Dan selamat malam, sayang. Aku tau suatu hari nanti waktu kita akan datang.
Kunci masih ada di tempat yang sama, sayang.. Karena aku tau kamu pasti pulang.

Written on @Amayastri, 13 May 2013.

Monday 13 May 2013

I'm In Love, And Always Will Be.


I know you think that I shouldn't still love you,
Or tell you that.
But if I didn't say it, well I'd still have felt it
where's the sense in that? 



There will be no white flag above my door.
I'm in love and always will be.


White Flag - Dido 

Tuesday 23 April 2013

Question.

Kalau tatapannya tak lagi meneduhkan, perkataannya tak lagi menghangatkan, bahkan sentuhannya pun tak lagi menenangkan, buat apa (masih) dipertahankan?

Tuesday 9 April 2013

Red.

I'm not a big fan of Taylor Swift. Apalagi, kadang memang benar kata orang bahwa lagu-lagunya kelewat gemalau. Tapi, sekitar dua bulanan yang lalu saya nemu lagu ini dan sampai sekarang nggak bosen buat didengerin.

Menurut saya, hampir semua cewek ngerti banget gimana rasanya jadi kaya yang diceritain di lagu ini.

Red
by Taylor Swift

Loving him is like driving a new Maserati down a dead-end street 
Faster than the wind, passionate as sin ending so suddenly 
Loving him is like trying to change your mind once you're already flying through the free fall 
Like the colors in autumn, so bright just before they lose it all 

Losing him was blue like I'd never known 
Missing him was dark grey all alone 
Forgetting him was like trying to know somebody you never met 
But loving him was red 
Loving him was red 

Touching him was like realizing all you ever wanted was right there in front of you 
Memorizing him was as easy as knowing all the words to your old favorite song 
Fighting with him was like trying to solve a crossword and realizing there's no right answer 
Regretting him was like wishing you never found out that love could be that strong 

Losing him was blue like I'd never known
Missing him was dark grey all alone
Forgetting him was like trying to know somebody you never met
But loving him was red
Oh, red
Burning red 

Remembering him comes in flashbacks and echoes
Tell myself it's time now, gotta let go
But moving on from him is impossible 
When I still see it all in my head 
Burning red
Loving him was red 

And that's why he's spinnin' 'round in my head
Comes back to me, burning red

His love was like driving a new Maserati down a dead-end street.

Saturday 6 April 2013

First Post.

Halloooooo everyone out there :)

Just like the title, this is my first post. To be honest, sebenernya bingung juga gimana memulainya. Halah.

Anyway, blog ini bakal berisi tulisan-tulisan random aja sih. Mungkin bisa satu-dua kalimat atau kadang sepanjang kotbah Jum'at. Beberapa mungkin pernah dibahas secara singkat di Twitter saya juga @Amayastri.

Begitu aja sih buat mengawali. Semoga ada yang berkenan baca dan semoga juga tulisan saya enak disimak ya, saudara-saudari.
Boleh loh kritik dan sarannya.

Happy reading! :D