Monday 12 October 2015

Kepada yang Tersayang

Kepada
yang tersayang, Yang Maha Pengasih

Syukur ku panjatkan kepada-Mu, meski di dini hari setelah perjumpaan menyayat hati di alam mimpi, aku masih diberi karunia untuk menyebut nama-Mu terlebih dahulu. Barulah air mata. Syukur ku panjatkan kepada-Mu, atas segala kekuatan untuk terus percaya bahwa ini semua takdir-Mu. Jalan yang kelak insyaallah akan membawaku di tujuan akhir nan indah, yang tentu saja terjadi atas kuasa-Mu. Syukur ku panjatkan kepada-Mu, atas sepasang kekasih yang Engkau pilih untuk menjadi segalaku di dunia ini. Karena tanpa mereka, mungkin nyaris mustahil aku mengenal nama-Mu dan sanggup menyebut asma-Mu nan serbaindah, pada saat dada ini mulai terasa sesak. Tanpa mereka, mungkin nyaris mustahil aku berusaha memahami semua yang Engkau beri. Syukur tak lupa ku panjatkan kepada-Mu, atas pengetahuan dan kesadaran yang Engkau beri sehingga aku dapat senantiasa memohon ampun. Meminta maaf atas ketidakberdayaanku pada salah satu makhluk ciptaan-Mu. Karena bahkan ku utarakan semua ini dengan air mata. Bagiku, perjalanan yang Engkau pilihkan kepadaku ini sungguh luar biasa. Tak terelak pula rasa letih dan perih, yang tentunya Engkau pasti tahu. Ku minta maaf pula atas kelalaianku dulu menduakan cinta-Mu. Namun, Yang Maha Mengetahui, kiranya Engkau berkenan untuk mendengar doaku pula teruntuk makhluk ciptaan-Mu tersebut. Sungguh, insyaallah tidak ada maksud untuk kembali menduakan-Mu. Sungguh pula, diri-Mu lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Syukur akan selalu ku panjatkan kepada-Mu, atas segala rasa syukur yang masih sanggup aku rapal. Kupasrahkan segalanya kepada-Mu. Tentu saja, bahkan tidak ada sehelai daun pun jatuh tanpa seijinmu.

No comments:

Post a Comment