Thursday 8 October 2015

Meskipun Panggung Sandiwara, hidup Tetaplah Hidup.

Karena hidup tidak semudah di sinetron, FTV, maupun cerita-cerita lain--fiksi buatan manusia.

Hidup adalah hidup. Yang bukan jika kamu patah hati, maka kamu hanya perlu menunggu waktu untuk tiba-tiba sakit keras atau pun tertimpa sesuatu di jalan raya, sehingga dia yang mematahkan hatimu akan tergopoh-gopoh menengokmu tergeletak, kemudian segera sadar atas kesalahan dan penyesalan.
Skenario satu, kamu akhirnya selamat. Dia kemudian kembali bersamamu, mengasihimu, menjagamu, lebih dari yg kemarin-kemarin karena hampir kehilangan. Happy ending.
Skenario dua, kamu harus meninggalkan dunia yang fana ini. Dia terpuruk karena menyesal. Kamu terbebas dari dunia. Apa yang terjadi selanjutnya wallahualam. Namun berbicara di dunia, perasaanmu tak lagi menderita.
Intinya, pembebasaan beban hati a la fiksi.

Hidup adalah hidup. Yang artinya, kamu harus hidup. Kamu akan tetap hidup. Kamu akan tetap sehat, paling tidak cukup sehat untuk tetap merasakan perih demi perih, peninggalan keberadaannya. Dan dia, akan tetap seperti itu. Tidak ada kisah-kisah dramatis di hidupmu bak sinema yang akan membuatnya sadar. Tidak ada adegan tergopoh-gopoh nyamperin kamu di ranjang putih. Tidak. Toh seharusnya, dia datang tergopoh-gopoh di setiap malam kamu dibangunkan paksa oleh perjumpaan di alam bawah sadar. Dipaksa bertemu di mimpi yang lebih hina dari cerita fiksi. Toh seharusnya, dia yang kemudian menyeka air matamu setelah kamu lelah berbincang dengan Tuhan, atau kamu yang sibuk memohon ampun, beristighfar agar senantiasa diringankan jalanmu.
Karena di saat-saat itu, hatimu sedang membasuh lukanya, mengaduh semua perihnya, atau menemukan goresan baru yang terbuka. Dibuat merasa sakit, serupa dengan perih di ranjang putih.

Itu lah mengapa hidup tetaplah hidup. Manusia ditempa Tuhan untuk mau tidak mau hidup. Meski digores, dihajar, diperas, dipaksa, ditampar, diamputasi, dibunuh, dikekang, ditahan, dipenjara, dibungkam.
Hidup, harus tetap hidup.
Dia akan tetap sama.
Namun kamu, kamu akan diajari Hidup untuk tetap bisa.

No comments:

Post a Comment